Subnetting IP Address
Subnetting adalah sebuah kegiatan yang di lakukan untuk membagi sebuah jaringan menjadi beberapa jaringan . IP Address yang dapat melakukan pembagian jaringan...
Subnetting adalah sebuah kegiatan yang di lakukan untuk membagi sebuah jaringan menjadi beberapa jaringan [1]. IP Address yang dapat melakukan pembagian jaringan dengan menggunakan metode Subnetting adalah IP Address Kelas A, B, dan C [2]. Sedangkan untuk IP Address Kelas D dan E tidak dapat menggunakan Subnetting karena mereka termasuk dalam kategori IP Address Multicast dan Experiment.
Sebelum melakukan teknik Subnetting untuk memperbanyak atau melakukan pembagian IP menjadi beberapa bagian, sebaiknya kamu juga mengetahui tentang apa itu Subnet Mask. Jika sudah mengerti tentang konsep Subnet Mask dan Prefix barulah kita bisa lanjut ke tahap selanjutnya yaitu melakukan perhitungan Subnetting.
Persiapan Menghitung Subnetting
Setiap kali ada permasalahan tentang subnetting dengan tujuan utama untuk mendistribusikan sebuah jaringan menjadi beberapa bagian, ada beberapa pertanyaan dasar yang harus di jawab oleh seorang Network Administrator, yaitu;
- Berapa jumlah Subnet yang dapat di gunakan?
- Berapa banyak jumlah Host dalam tiap Subnet?
- Ada berapa blok Subnet?
- Berapa range alamat host yang dapat di gunakan?
- Berapa alamat broadcast?
Semua pertanyaan tersebut harus kamu jawab sebagai Network Administrator. Nah sekarang mari coba langsung melakukan perhitungan bersama agar lebih memahaminya.
Studi Kasus
Kamu di berikan sebuah IP Address 192.168.1.0/27
dan dimintai untuk menghitung dan menjawab pertanyaan yang sudah di tanyakan sebelumnya. Mari kita selesaikan bersama!
Untuk lebih meresapi dan memahaminya, silahkan kamu ganti sendiri IP contoh di atas dengan IP yang kamu inginkan dengan tetap mengikuti urutan cara pengerjaan yang akan kita bahas. Dengan begitu kamu akan lebih memahaminya lagi dan terpaksa harus berpikir ekstra karena IP yang di gunakan berbeda.
Mengetahui Subnet mask
Subnet mask dapat kita ketahui dari format CIDR atau prefix yang tertera yaitu /27
. Prefix /27
yaitu subnet mask yang akan kita gunakan memiliki nilai yang di dapat dari 27 buah angka binary 1. Pasti makin bingung kan, sekarang mari kita perjelas lagi.
Maksud dari 27 buah angka binary 1 adalah prefix /27
jika di konversi ke bilangan binary akan menjadi 11111111.11111111.11111111.11100000
. Jika kamu perhatikan dengan seksama banyaknya angka 1 itu ada 27 buah. Lalu kita akan hitung dengan cara paling mudah yaitu dengan sebuah tabel yang berisi angka dengan kelipatan x2 seperti berikut;
128 | 64 | 32 | 16 | 8 | 4 | 2 | 1 |
Lalu berhubung rangkaian IP yang kita punya memiliki 4 oktet maka kita akan bagi menjadi 4 bagian. Jadi akan nampak seperti berikut ini;
Nilai | 128 | 64 | 32 | 16 | 8 | 4 | 2 | 1 |
Oktet 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 |
Oktet 2 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 |
Oktet 3 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 |
Oktet4 | 1 | 1 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
Kemudian kita akan coba tambahkan setiap nilai yang ada angka 1-nya, seperti pada oktet 1, maka setiap nilai yang berisi angka 1 akan kita tambahkan, sehingga menjadi 128+64+32+16+8+4+2+1 dan di dapat hasil 255. Berhubung oktet 1 sampai 3 memiliki nilai binary yang sama, maka dapat kita isi nilai yang sama juga tanpa harus menghitung ulang. Lalu untuk oktet 4 hanya terdapat tiga nilai yang memiliki binary 1, Jadi 128+64+32=224. Kemudian kita akan gabungkan dari oktet 1 sampai 4, sehingga kesimpulannya IP 192.168.1.0/27
memiliki subnet mask 255.255.255.224
.
Mencari Jumlah Subnet
Untuk mencari jumlah subnet dapat di lakukan dengan menggunakan rumus 2x
. Sehingga menjadi 23 = 8
subnet.
Nilai x itu sendiri adalah banyaknya binary 1 pada oktet host sesuai dengan Class IP yang kita gunakan. Dalam kasus ini kita menggunakan Class C, maka host nya berada pada oktet ke 4. Rangkaian binary yang di gunakan adalah binary subnet mask yang sudah kita ketahui sebelumnya.
Mencari Jumlah Host
Jumlah host yang dapat di gunakan dapat di ketahui dengan menghitungnya menggunakan rumus 2y
. Sehingga menjadi 25 = 32
host.
Nilai y itu sendiri adalah banyaknya binary 0 pada oktet host sesuai dengan Class IP yang kita gunakan. Dalam kasus ini kita menggunakan Class C, maka host nya berada pada oktet ke 4. Rangkaian binary yang di gunakan adalah binary subnet mask yang sudah kita ketahui sebelumnya.
Mencari Jumlah Blok Subnet
Blok subnet dapat di cari dengan menggunakan rumus [256-(oktet terakhir subnet mask)]
. Jadi 256-224 = 32
. Lalu jika di uraikan secara keseluruhan akan mendapatkan blok subnet sebanyak tujuh buah, yaitu 0, 32, 64, 128, 160, 192, 224
.
Mencari Range Host Address
Host address akan di mulai dengan IP 192.168.1.1
dengan jumlah host sebanyak 32 host dengan pengecualian pada 2 buah IP setelah host akhir untuk broadcast dan subnet selanjutnya. Range IP address yang dapat di gunakan adalah 192.168.1.1-192.168.1.30
, 192.168.1.33-192.168.1.62
, 192.168.1.65-192.168.1.126
, 192.168.1.129-192.168.1.158
, 192.168.1.161-192.168.1.190
, 192.168.1.193-192.168.1.222
, 192.168.1.225-192.168.1.254
.
Mencari Broadcast Address
Broadcast address dapat di ambil dari IP selanjutnya setelah host akhir. Broadcast address yang dapat di gunakan adalah 192.168.1.0
, 192.168.1.32
, 192.168.1.64
, 192.168.1.128
, 192.168.1.160
, 192.168.1.192
, 192.168.1.224
.
Rangkuman
Kita sudah uraikan dan sudah menjawab satu per satu pertanyaan yang biasa di ajukan kepada Network Administrator dalam melakukan perhitungan subnetting. Tapi saya rasa data yang di sampaikan kurang rapi, kita akan coba buat dalam bentuk tabel agar lebih mudah di baca.
CIDR | 192.168.1.0/27 |
Subnet mask | 255.255.255.224 |
Jumlah subnet | 8 |
Jumlah blok subnet | 32 |
Jumlah host | 32 |
Subnet / Gateway | 192.168.1.0 | 192.168.1.32 | 192.168.1.64 | 192.168.1.128 | 192.168.1.160 | 192.168.1.192 | 192.168.1.224 |
Host Awal | 192.168.1.1 | 192.168.1.33 | 192.168.1.65 | 192.168.1.129 | 192.168.1.161 | 192.168.1.193 | 192.168.1.225 |
Host Akhir | 192.168.1.30 | 192.168.1.62 | 192.168.1.126 | 192.168.1.158 | 192.168.1.190 | 192.168.1.222 | 192.168.254 |
Broadcast | 192.168.1.31 | 192.168.1.63 | 192.168.1.127 | 192.168.1.159 | 192.168.1.191 | 192.168.1.223 | 192.168.1.255 |
Penutup
Itulah tahapan dalam menghitung subnetting dengan menjawab pertanyaan umumnya. Oh ya cara yang saya gunakan bukan yang terbaik, mungkin masih banyak cara yang jauh lebih baik dan lebih cepat, silahkan kamu cari refrensi sendiri yaa.
Dalam tulisan ini saya hanya menghitung subnetting menggunakan class C saja. Jika kamu ingin menghitung untuk IP class A dan B dapat menggunakan cara yang sama, hanya saja akan berbeda pada panjang Net ID dan Host ID mengikuti classnya masing-masing.
Komentar
Posting Komentar